Pentingnya Meningkatkan Imun Ternak Untuk Menghadapi PMK

Setelah selama 32 tahun Indonesia bebas dari PMK dan diakui oleh OIE (Organisation For Animal Health) atau Badan Kesehatan Hewan Dunia yang tercantum dalam resolusi OIE No.XI tahun 1990, kini PMK mewabah lagi di Indonesia. Penyakit Mulut dan Kuku atau yang biasa disebut dengan PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Apthovirus, Family picornaviridae, dengan masa inkubasi 7-14 hari.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku ini mulai dari ternak yang kehilangan produktivitasnya, pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis, gangguan peradagangan, kehilangan kesempatan eskpor ternak dan produk hasil ternak, hingga biaya tambahan untuk manajemen penyakit. Peran sistem imun sangat penting untuk menjaga ternak selalu dalam kondisi sehat, apalagi saat ini di Indonesia mewabah lagi PMK oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kondisi sistem imun (meningkatkan imun ternak). Kurangnya asupan vitamin dapat menyebabkan sistem imun tubuh menurun dan ternak rentan terinfeksi berbagai penyakit, tak terkecuali PMK.

Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin larut air yang berperan penting dalam kesehatan makhluk hidup, baik untuk manusia maupun hewan termasuk ternak sapi. Fungsi vitamin C ini adalah membantu dalam penyerapan zat besi, menjaga daya tahan tubuh serta memulihkan kondisi tubuh. Meskipun ternak mampu mensintesis vitamin C, namun saat ternak mengalami stress dan mengalami infeksi suatu penyakit tetap membutuhkan suplementasi Vitamin C dari luar tubuh untuk mengembalikan kondisi kesehatannya.

Selain itu manfaat Vitamin C ini adalah sebagai antioksidan yang berfungsi melindungi kerusakan sel akibat radikal bebas. Antioksidan ini mempunyai peran penting dalam mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas yang tinggi dalam tubuh dapat menurunkan kemampuan pertahanan tubuh, sehingga akan menimbulkan stress pada ternak yang nantinya akan menurunkan produktivitas dari ternak.

Selenium adalah komponen enzim glutation peroksidase, yang menghancurkan radikal bebas dalam sitoplasma. Fungsi selenium adalah sebagai antioksidan untuk komponen pembentuk enzim dan daya tahan tubuh serta reproduksi ternak. Vitamin E adalah pengikat non enzim radikal bebas yang berfungsi sebagai antioksidan lipid yang spesifik larut dalam membran sel.

Kombinasi Vitamin E dan Selenium dapat bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh, dimana Vitmain E akan mempertahankan selenium (sehingga tubuh tidak kekurangan selenium) dan juga mencegah terjadinya oto-oksidasi yang reaktif dalam membran lipid, sehingga kombinasi ini akan bertindak melindungi jaringan terhadap kerusalan oksidatif sehingga meingkatkan sistem imun. Selain itu Vitamin E juga memiliki fungsi penting dalam meningkatkan reproduksi dan mencegah gangguan reproduksi.

Cetavit-Imun-C

Salah satu produk CTSI yang mengandung Vitamin C, Vitamin E dan Selenium yang dapat membantu mengobati dan mempercepat pemulihan sapi yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah Cetavit IMUN-C RUMINANSIA yang mampu :

  • Meningkatkan imun ternak/ daya tahan tubuh terhadap serangan virus dan bakteri
  • Meningkatkan fertilitas dan mencegah gangguan reproduksi
  • Menjaga stabilitas sel membran
  • Mencegah gangguan otot akibat defesiensi Vitamin E
  • Mengatasi segala bentuk stress

 

 

SUMBER :

Biobaku, K.T., B.M. Agaie, and A. Aremu. 2017. Evaluating stress amelioration of oral vitamin C in Bucks Exposed to long term road transportation and stocking. Bangl. J. Vet. Med. 15 (1): 33-38.

Carr, A. C., and S. Maggini. 2017. Vitamin C and immune function. Nutrients, 9(11): 1211.

El-Ishaq, A., and S. Obirinakem. 2015. Effect of temperature and storage on vitamin C content in fruits juice. Intl. J. Chem. Biomol. Sci., 1(2): 17-21.

Iriyanti, N., Zuprizal, T. Yuwanta, dan S. Keman. 2007. Penggunaan vitamin E dalam pakan terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas telur ayam kampung. Animal Production. 9: 36-39.

Kementrian Pertanian. 2022. Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia Seri Penyakit Mulut Dan Kuku (Kiat Vetindo PMK). Direktorat Kesehatan Hewan.

Kementrian Pertanian. 2022. Mengenal penyakit mulut dan kuku (PMK). KEMENTAN-Leaflet PMK-seri 1.

Lubis, F.N.L, R.Alfiani, dan E. Sahara. 2015. Pengaruh Suplementasi Selenium Organik (Se)
dan Vitamin E terhadap Performa Itik Pegagan. Jurnal Peternakan Sriwijaya 4 (1): 28-34.

Naipospos (2014); Potensi Dampak Ekonomi apabila terjadi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia; Simulasi Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia se Bali, Nusa Tenggara Baratt & Nusa Tenggara Timur Mataram, 6-9 Mei 2014.

 

Comments are disabled.