Strategi Efektif Untuk Mencegah Dan Mengendalikan PMK

Saat ini negeri tercinta kita tengah dilanda wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Penyakit ini membuat peternak sangat khawatir akan kesehatan ternaknya. Penyakit ini pertama kali melanda Indonesia pada tahun 1887, melalui importasi sapi perah dari Belanda. Pada tahun 1990 Indonesia sudah bebas PMK dan telah mendapat pengakuan dari OIE (World Organisation for Animal Health) yang merupakan Badan Kesehatan Hewan Dunia dan tercantum dalam resolusi OIE No.XI tahun 1990. Namun pada bulan Mei 2022 Indonesia dilanda wabah PMK lagi, pernyataan ini dikeluarkan oleh PUSVETMA pada tanggal 5 Mei 2022.

Studi yang dilakukan oleh Kementrian Pertanian tentang kerugian ekonomi PMK di Indonesia ditaksir mencapai 11,6 Triliun. Kerugian ekonomi ini terjadi karena terjadinya penurunan produksi susu, abortus, infertilitas, kematian, penurunan berat badan dan penurunan produktifias kerja maupun kerugian akibat program pengendalian dan penanggulangan khususnya tindakan pemberantasan dan hilangnya kesempatan ekspor dan pengaruh bagi industri pariwisata.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Hal ini dikarenakan sapi yang terinfeksi penyakit ini produksinya akan menurun dan menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produk hewan. Penyakit ini ditandai dengan adanyan pembentukan vesikel/ lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. Tujuan utama strategi pemberantasan PMK adalah :

  1. Mencegah kontak antara hewan tertular / sumber infeksi dengan hewan rentan PMK
  2. Mencegah produksi virus dalam jumlah besar oleh hewan tertular
  3. Mencegah penyebaran virus secara tidak langsung oleh manusia dan penyebaran secara mekanis

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pmk adalah:

  1. Stamping out

Stamping out atau pemusnahan adalah strategi yang dapat diterapkan saaat terjadi wabah PMK yang terjadi secara serentak dengan kontrol pergerakan serta strategi-strategi pemberantasan lainnya.

  1. Karantina dan pengaturan lau lintas ternak dan produknya

Semua hewan peka di daerah tertular, daerah kontak dan daerah tersangka harus dikarantina. Di daerah tersebut tidak diperbolehkan adanya lalu lintas semua hewan peka, baik masuk maupun keluar. Program surveillans dan pengujian juga dilakukan di daerah-daerah tersebut. Karantina dan pengaturan lalu lintas juga diberlakukan di peternakan yang berisiko, untuk memastikan bahwa setiap produk dari hewan tertular dan hewan yang kontak dimusnahkan dan termasuk produk yang diduga dapat menyebarkan virus ditahan. Orang yang meninggalkan daerah-daerah terancam terutama yang pernah kontak atau dekat dengan
hewan ataupun peternakan tertular, peternakan kontak dan peternakan terduga harus menghindari kontak dengan hewan rentan selama 3 hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus secara mekanis.

  1. Vaksinasi

Agar penyakit tidak cepat menyebar, maka pertimbangan waktu yang diperlukan harus diperhitungkan dengan cepat dan cermat. Hal  hal yang perlu diperhatikaan saat melakukan vaksinasi:

  • Semua hewan yang divaksinasi harus diberi identifikasi dan dicatat
  • Hewan yang divaksinasi harus dikarantina dan lalulintasnya harus dibatasi secara ketat
  • Apabila program vaksinasi ini diambil dengan landasan penyakit sudah menyebar luas, maka hewan tidak perlu dipotong, akan tetapi perlu pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan tersebut dan juga produknya.
  1. Dekontaminasi

Untuk mencegah penyakit menyebar lebih lanjut, maka perlu dilakukan dekontaminasi bagi produk pakan hijauan, kulit, wol, benda dan peralatan, bangunan, jalanan di wilayah desa maupun peternakan tertular. Dekontaminasi memerlukan proses pembersihan dan disinfeksi. Perhatian diperlukan guna mencegah kemungkinan terciptanya penyebaran PMK melalui debu dan aerosol. Apabila terdapat benda/peralatan yang tidak dapat didekontaminasi secara baik, maka benda tersebut harus dimusnahkan.

Itulah Strategi Efektif Untuk Mencegah Dan Mengendalikan PMK

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pertanian. 2022. Mengenal penyakit mulut dan kuku (PMK). KEMENTAN-Leaflet PMK-seri 1.

Kementrian Pertanian. 2022. Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia Seri Penyakit Mulut Dan Kuku (Kiat Vetindo PMK). Direktorat Kesehatan Hewan.

Comments are disabled.